Minggu, 23 November 2014

PENYAJIAN DATA (TABEL DAN GRAFIK)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Metode penelitian adalah rangkaian dari cara/kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur/langkah-langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Jenis metode analisis penelitian secara umum yang dapat digunakan didalam didalam suatu penelitian ada dua macam yaitu analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Perbedaan dari kedua jenis metode analisis ini berdasarkan pada penggunaan data yang digunakan untuk penelitian.
Pengelolahan data penelitian akan memperoleh hasil penelitian yang bermutu dan berbobot apabila peneliti mampu menggunakan metode analisis yang tepat dan cermat. Jenis metode analisis penelitian yang digunakan dengan tepat akan menambah mutu dari hasil penelitian tersebut dan berguna bagi masyarakat luas.
Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Ada berapakah macam-macam metode analisis?
2.      Bagaimana cara pemilihan metode analisis?
3.      Apa yang dimaksud dengan pemilihan metode statistik menurut skala pengukuran?
4.      Apa interpretasi dari hasil analisis data?
C.    Tujuan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui macam-macam metode analisis
2.      Untuk mengetahui cara pemilihan metode analisis
3.      Untuk mengetahui pemilihan metode statistik menurut skala pengukuran
4.      Untuk mengetahui interpretasi hasil analisis data

























BAB II
PEMBAHASAN
PENYAJIAN DATA (TABEL DAN GRAFIK)
A.    Macam-Macam Metode Analisis

Metode penelitian adalah rangkaian dari cara/kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur/langkah-langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.[1]
Jenis metode analisis penelitian secara umum yang dapat digunakan didalam didalam suatu penelitian ada dua macam yaitu analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Perbedaan dari kedua jenis metode analisis ini berdasarkan pada penggunaan data yang digunakan untuk penelitian.[2]
1.      Kualitatif
Metode analisis data secara kualitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan data yang berdasarkan tabel, grafik atau angka yang telah tersedia. Kemudian data tersebut dilakukan penguraian dan penafsiran. Hasil dari menganalisa data akan diperoleh gambaran yang berurutan tentang suatu kejadian atau suatu kejadian.
Pada analisis ini tidak menggunakan alat statistik, akan tetapi dilakukan dengan membaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan penafsiran.



2.      Kuantitatif
Metode analisis data secara kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan suatu alat statistik. Analisis data yang menggunakan alat statistik harus berdasarkan pada dasar-dasar statistik.
Alat statistik yang digunakan ada dua macam yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Apabila ditinjau dari jumlah variabel yang dianalisis yaitu analisis univariat menggunakan 1 variabel, analisis bivariat menggunakan 2 variabel dan analisis multivariat yang menggunakan 3 variabel atau lebih.
Data kuantitatif diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik. Penentuan teknik statistik. Yang akan didasarkan kepada dua faktor, yaitu tujuan penelitian dan jenis data yang akan dianalisis.[3]

B.                 Pemilihan Metode Analisis

Pemilihan metode analisis yang akan digunakan dapat mempertimbangkan kesesuaian metode dengan penelitian, kehandalan metode, kepekaan metode, kemudahan metode, kepraktisan dan keamanan. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif analisis data berdasarkan kebudayaan masyarakat dan hasilnya dianalisis dengan teori yang objektif. Dalam pendekatan kuantitatif, syarat pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan dalam memilih alat uji statistik yaitu:
1)      ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan.
2)      ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi, dan penyebaran data.
3)      luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki.
4)      ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan  penafsiran data.
Sedangkan penelitian dengan pendekatan kualitatif akan mengungkapkan gejala yang ada didalam masyarakat secara sistematis dan memberikan kejadian yang sebenarnya sehingga tidak dapat ditolak kebenarannya. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang ada. Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku. Kemudian pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif.
Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan untuk memilih metode analisis penelitian yaitu sampel yang digunakan, lama waktu yang dibutuhkan, tingkat penelitian yang diharapkan, peraturan yang ada, keberadaan prosedur penelitian dan biaya yang dibutuhkan untuk proses penelitian.
Hasil penelitian tergantung dari kemampuan peneliti untuk menghasilkan suatu pemecahan masalah yang bermutu. Metode analisis penelitian hanya merupakan sebuah alat bantu untuk memecahkan masalah yang akan diteliti. Walaupun metode analisis yang digunakan sangat canggih belum tentu dapat memberikan hasil penelitian yang memuaskan.
Pengelolahan data penelitian akan memperoleh hasil penelitian yang bermutu dan berbobot apabila peneliti mampu menggunakan metode analisis yang tepat dan cermat. Jenis metode analisis penelitian yang digunakan dengan tepat akan menambah mutu dari hasil penelitian tersebut dan berguna bagi masyarakat luas.

C.    Pemilihan Metode Statistik Menurut Skala Pengukuran

Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik. Bila dalam analisis kuantitatif tersebut dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau ordinal umumnya menggunakan statistik non parametrik. Apabila skala yang digunakan adalah interval atau rasio maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Walaupun demikian untuk skala interval atau rasio dapat juga menggunakan alat statistik non parametrik namun banyak sekali kehilangan informasi yang dimiliki oleh data interval atau rasio tersebut.[4]
Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik untuk menganalisis data khususnya menguji hipotesis. Untuk menggunakan statistik parametrik dan non parametrik dalam suatu analisis sangat tergantung pada macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan. Contoh statistik parametrik antara lain: korelasi product moment, korelasi parsial, korelasi ganda, regresi, analisis varian dan sebagainya. Contoh statistik non parametrik adalah: Chi kuadrat, Mann-Whitney, Mc Memar, Cochran, Coefisien Contingency. Korelasi Rank Spearman, Kruskal Wallis dan sebagainya.
Menurut Sugiono, hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametrik menggunakan dugaan terhadap nilai dalam satu sample, dibandingkan dengan standar, sedangkan hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik non parametrik merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu sampel.
Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai-nilai 2 kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan secara signifikan niai-nilai 2 kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.
Di bawah ini diberikan tabel yang berisi tentang penggunaan statistik parametrik dan non parametrik untuk menguji hipotesis.

Macam data
Bentuk Hipotesis
Deskriptif (satu variabel atau satu sample)
Komparatif (2 sampel)
Komparatif (lebih dari dua sampel)
Asosiatif
Relatif
Independen
Relatif
Independen
Nominal
Binomial

X2 satu sampel
Mc Memar
Fisher Exact Probability

X2 dua sampel
Cochran Q
X2 untuk k sampel
Contingency Coefficient
Ordinal
Run Test
Sign Test

Wilcoxon Matched Pairs
Median Test

Mann Whitney Test

Kormogorov Semmirnov

Wald Wolfowitz
Priedman Two Way
Anova
Median Extension

Kruskal Wallis one Way Anova
Spearman Rank Correlation

Kendall Tahu
Interval
Rasio
t-test
t-test of relative
t-test independent
One-Way Anova

Two-Way Anova
One-Way Anova

Two-Way Anova
Korelasi product moment
Korelasi parsial
Korelasi ganda
Regresi sederhana dan ganda


Hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian berkaitan erat dengan perumusan masalah yang diajukan.  Walaupun tidak setiap penelitian harus ada hipotesisnya, tetapi setiap penelitian harus merumuskan masalah.
Untuk mencari pengaruh varian variabel dapat digunakan teknik statistik yaitu dengan menghitung besarnya koefisien determinasi. Koefisien determinasi dihitung dengan menguadratkan koefisien korelasi yang telah sitemukan dan selanjutnya dikalikan dengan seratus persen (100%).
Misalnya jika ditemukan korelasi positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,80 ini berarti bahwa koefisien determinasi sama dengan 0,802 = 0,64. Jadi dapat disimpulkan bahwa varian yang terjadi pada variabel dependen 64% dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel bebas. Dan sisanya sebesar 36% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model.[5]

Interpretasi Hasil-Hasil Analisis Data Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi silang ada ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada satu variabel yang bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai variabel terpengaruh maka arah perhitungan untuk tabulasi silang selalu dihitung searah dengan variabel pengaruhnya.
Dalam menginterpretasikan tabulasi silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada sel tabel searah dengan variabel pengaruhnya. Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1.      Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya.
2.      Peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah didapatkannya dari analisis.
Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian sempit tetapi paling sering dilakukan. Pada waktu menganalisis data penelitian, secara otomatis peneliti membuat interpretasi dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat hubungannya karena keduanya dilakukan hampir bersamaan. Apabila peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara membandingkan hasil analisis dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya dengan teori. Tahap ini sangat penting dilakukan, namun sering tidak dilakukan oleh peneliti social. Misalnya suatu penelitian menggunakan teknik korelasi untuk mencari hubungan dua variabel.
 Setelah dihitung diperoleh hasil koefisien korelasi yang cukup tinggi (r = 0,85) dengan tingkat signifikansi 0,001, tahap inilah yang dinamakan analisa. Proses analisa kemudian dilanjutkan dengan menginterpretasikan koefisien korelasi yang diperoleh tersebut. Dalam proses interpretasi ada serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang peneliti yaitu sebagai berikut ini:
1.      Apakah arti koefisien korelasi 0,85 tersebut?
2.      Apakah arti yang lebih luas dari penemuan tersebut bila dibandingkan dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu?
Arti koefisien korelasi 0,85 ini adalah karena nilainya tinggi dan signifikan dapat dikatakan bahwa korelasi yang tinggi dapat disimpulkan bahwa hubungan yang tinggi antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya bukan terjadi secara kebetulan tetapi secara sistematis. Maka dapat dikatakan hipotesis tersebut didukung oleh observasi atau realitas, dengan demikian hasil ini dapat dikatakan mendukung teori dengan konsisten.
Pada garis besarnya analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi kedalam dua (2) kelompok yaitu sebagai berikut: analisis untuk katagorikal dan analisis untuk data bersambung.
Metode analisis dengan data katagorikal ini menggunakan metode tabulasi silang. Sedangkan data yang berkesinambungan biasanya menggunakan alat statistik seperti distribusi frekwensi, ukuran kecenderungan sentral, analisis perbedaan, analisis varians, analisis multi variat dan sebagainya.
D.    Interpretasi Hasil Analisis Data
Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi silang, ada ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada satu variabel yang bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai variabel terpengaruh, maka arah perhitungan untuk tabulasi silang selalu dihitung searah dengan variabel pengaruhnya. Dalam menginterpretasikan tabulasi silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada set tabel searah dengan variabel pengaruhnya.[6]
Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Interpretasi secara terbatas karena penelitian hanya melakukan interpretasi atas data dari hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian sempit, tetapi paling sering dilakukan. Pada waktu menganalisis data penelitian secara otomatis peneliti membuat interpretasi dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat hubungannya karena keduanya dilakukan hampir bersamaan.
Cara kedua dapat dilakukan apabila penelitian mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara membandingkan hasil analisis dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya dengan teori. Tahap ini sangat penting untuk dilakukan, namun sering tidak dilakukan oleh peneliti sosial.
Pada garis besarnya analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analisis untuk katagorikal dan analisis untuk data bersambungan. Metode analisis dengan data katagorikal ini menggunakan metode tabulasi silang. Sedangkan data yang berkesinambungan biasanya menggunakan alat statistik seperti distribusi frekuensi, ukuran kecenderungan sentral, analisis perbedaan, analisis varians, analisis multivarians, dan sebagainya.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara/kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur/langkah-langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Jenis metode analisis penelitian secara umum yang dapat digunakan didalam didalam suatu penelitian ada dua macam yaitu analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Perbedaan dari kedua jenis metode analisis ini berdasarkan pada penggunaan data yang digunakan untuk penelitian.
Pertimbangan dalam memilih alat uji statistik yaitu:
1)      ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan.
2)      ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi, dan penyebaran data.
3)      luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki.
4)      ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan  penafsiran data.

Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik. Bila dalam analisis kuantitatif tersebut dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau ordinal umumnya menggunakan statistik non parametrik. Apabila skala yang digunakan adalah interval atau rasio maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Walaupun demikian untuk skala interval atau rasio dapat juga menggunakan alat statistik non parametrik namun banyak sekali kehilangan informasi yang dimiliki oleh data interval atau rasio tersebut.

B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin masi banyak kekurangan dan kesalahan. Dan karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dalam penulisan berikutnya dapat menjadi lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA
Drs. Syahrum, M.Pd dan Drs. Salim, M.Pd, Metodologi Penelitian Kuantatif, Bandung: Citapustaka Media, 2011








[1] Informasi Pendidikan, Macam-Macam Metode Penelitian, http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html, diakses pada 06 November 2014, jam 10:40 AM
[2] Bimbingan, Jenis Metode Analisis Penelitian, http://www.bimbingan.org/metode-analisis-penelitian.htm, diakses pada 07 November 2014, jam 12:23 AM
[3] Drs. Syahrum, M.Pd dan Drs. Salim, M.Pd, Metodologi Penelitian Kuantatif, Bandung: Citapustaka Media, 2011, hal 152
[4] Artikel ekonomi, Rencana Analisis Data, http://zetzu.blogspot.com/2010/12/rencana-analisis-data.html, diakses pada tanggal 07 November 2014, jam 1:44 AM
[5] Abdul Razak, Pemilihan Metode Statistik Skala Pengukuran, http://razak-berbagi-sesama.blogspot.com/2013/09/pemilihan-metode-statistik.html, diakses pada tanggal 07 November 2014, jam 1:57 AM

[6] Artikel Ekonomi, Rencana Analisis Data, http://zetzu.blogspot.com/2010/12/rencana-analisis-data.html, diakes pada 07 November 2014, jam 02:04 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar